Mengapa saya terjun didunia perkuncian?,itu pertanyaan bagus.Selepas tamat SLTA, yang ada dibenak saya adalah meneruskan sekolah kejenjang yang lebih tinggi atau memasuki dunia perkuliahan tapi apalah daya saya hanya anak dari orang tua sederhana yang mengandalkan hasil buruh pertanian ,untuk membiayai sekolah saya dan kedua adik saya aja rasanya orang tua sudah ngos-ngosan membiayainya apalagi jika harus sekolah yang lebih tinggi .
Selepas tamat sekolah,saya putuskan untuk merantau ke jakarta demi kehidupan lebih baik.Dari berbagai pekerjaan yang sudah saya jalani mulai dari buruh pabrik ,SPB,sales kanvas,kuli panggul sudah pernah saya rasakan ,tapi itu tidak bertahan lama entah karena kontrak kerja habis atau saya yang kurang sreg dipekerjaan itu.
Berawal dari saudara saya, akhirnya saya dikenalkan dengan owner yang punya usaha dibidang perkuncian namanya pak Dadang,kebetulan beliau sedang butuh seorang karyawan untuk stan yang ada di salah satu Mall daerah jakarta selatan.
Setelah perkenalan beliau langsung menyuruh saya mulai kerja esok harinya,awal kerja adalah perkenalan tentang mesin,bahan kunci,alat pendukung yang lain seperti kikir ,sigmat, tang,alat bandrek dll.Setelah itu barulah saya diajarkan cara membuat duplikat kunci pakai mesin,cara bandrek /membuka tanpa anak kunci,membuat kunci karena hilang dan masih banyak lagi.
Awalnya saya belum mantap untuk menjadi tukang kunci,tapi itulah kenyataanya karena mencari pekerjaan lain memang sekarang susah.Dan sekarang saya malah bangga menjadi tukang kunci karena itu merupakan keahlian yang langka dan saya termasuk didalamnya,hingga sekarang alhamdulillah saya bersyukur bisa buka usaha sendiri walaupun masih merintis. Itulah sepenggal kisah saya menjadi seorang tukang kunci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar